Sabtu, 26 Desember 2009

Rihlah ila SURABAYA - MADURA (day 2)



From Mosque to Mosque




Hari kedua ini kami membulatkan tekad untuk bangun pagi2. Pokoknya rencana telah disusun lebih matang dari hari pertama. Tidak ada lagi yang namanya Que sera-sera...pasrah ke mana kaki melangkah.he he he

Pukul 07.30 packing barang telah selesai dilakukan. dan sudah check out dari penginapan kami. FYI kami menginap di Surabaya Youth Hostel 2. Kami pun telah memberanikan diri untuk merental taksi seharian. Taksi? ya... Setelah kaki gempor plus jadi kekar gara2 jalan kaki seharian belum lagi ditambah salah arah yang parah gara2 angkot, maka tawaran dari sopir taksi semalam kami sambut dengan suka cita..(tidak langsung setuju ding..perlu tarik ulur dan musyawarah alot kami ber3 sebelum mencapai mufakat)







1. Masjid Cheng Hoo

Tujuan pertama wisata hari ini adalah masjid beraksitektur China yang terletak di Jalan Gading Ketabang Genteng Surabaya. Kami tiba di suatu kompleks perumahan. Masjidnya sendiri berada dalam lingkungan sekolah.

Hm..Tak lupa kami menunaikan ibadah Sholat Dluha di masjid ini yang berwujud mirip kelenteng sehingga menimbulkan kesan yang unik di hati kami. Dibangun pada Tahun 2002, arsitekturnya memadukan budaya China dengan budaya Timur Tengah. Walaupun tidak terlalu besar, masjid ini dapat menampung sekitar 200 an jamaah.

Alkisah masjid ini didirikan untuk menghormati laksamana Cina Cheng Hoo yang mengajar penduduk untuk bercocok tanam. Beliau kemudian memeluk Agama Islam sehingga turut menyebarkannya ke penduduk









2. Makam dan Masjid Sunan Ampel

Kalau ingin berwisata Religi ala Tour dan travel ke jazirah Arab tapi belum punya dana berlebih, anda dapat mengunjungi Makam dan Masjid Sunan Ampel. Sebelum sampai di bangunan masjid, kita akan disambut sama pedagang2 ala pasar Seng di Arab Saudi. Berbagai penganan khas ala Timur Tengah seperti korma, manisan dan kacang-kacangan ada disini. Anda mencari surban atau minyak Wangi berbotol unik? Semuanya dapat anda dapatkan di sini







Selain di sepanjang jalan menuju masjid, di sebelah kanan bangunan masjid terdapat pasar yang sudah tertata rapi. di koridor pasar tersebut telah terpasang semacam kanopi pelindung, sehingga kita bisa nyaman berbelanja tanpa khawatir terkena panas dan hujan. Alhasil sarung sama kain batik terbeli di sini. Sementara Afif berhasil memboyong sandal kayu atau teplek berlukis. Apalagi kalau anda pintar menawar, harga barang yang anda dapat akan lebih murah.



Sunan Ampel adalah salah satu Walisongo putra dari Maulana Malik Ibrahim yang kebetulan juga juga salah seorang Walisongo yang merupakan penyebar utama Ajaran Agama Islam di Pulau Jawa. Masjid ini dibangun pada tahun 1921 oleh Sunan Ampel sendiri yang berasal dari negeri Champa (Mungkin daerah sekitar Kamboja). Sunan Ampel menyebarkan ajaran Islam di Wilayah Ampel dento ini karena merupakan daerah yang diberikan oleh Raja Majapahit untuk menetap dan berdakwah.



Sunan Ampel wafat pada 1481 dan dikebumikan di barat Masjid. Sehingga setiap hari banyak sekali peziarah yang berkunjung dan berdoa ke makam beliau.

Masjid ini dibuat dengan 5 gerbang yang mengelilinginya yaitu Gapura Munggah yang menyimbolkan ibadah Haji, Gapura Poso yang menggambarkan kewajiban Berpuasa, Gapura Ngamal mewakili ibadah Zakat, Gapura Madep melambangkan ibadah Sholat, serta Gerbang di daerah makam yang dinamakan Paneksen yang menggambarkan kalimat Syahadat..Kelimanya merupakan simbol rukun Islam. Hm..betapa dalam maknanya bukan?





3. Jembatan Suramadu



Sekitar pukul 10.00, Taksi sudah berada di gerbang Tol Suramadu..ini adalah waktu yang kami tunggu2. Bayangkan?..rencana ke sini sudah bergulir 2 bulan silam. Rencana yang berjalan mengalir begitu saja.Secara spontan dan apa adanya (saking spontannya malah menyerahkan nasib dan waktu pada seorang sopir taksi...he..he)

Oke..begitu membayar sejumlah 30.000 rupiah untuk one way, meluncurlah kami di jembatan terpanjang se-Indonesia Raya ini. Perasaan bangga tentu mengalir di dada. Kalo memungkinkan rasanya pengen deh nulis "I was here" di Jembatan ini :norak mode on:

Siang itu arus lalu lintas terbilang sepi. yang lumayan cukup rame adalah bagian jalan untuk motor yang dibatasi oleh pagar setinggi 2 meter..haha..ya mungkin ini adalah satu2nya jalan tol khusus motor di Indonesia. Keadaan yang sepi itulah menggoda pak sopir taksi menawari kita untuk bernarsis ria di sisi jembatan...dan kami pun dengan penuh semangat mengiyakan setelah berdebat tentang boleh dan tidaknya berhenti di tengah jalan tol. Melihat perbuatan kami, beberapa mobil di belakang kami tertarik mengikuti juga. Mobil Patroli yang mendekat dan memberi peringatan menegaskan bahwa memang tidak diperbolehkan untuk berhenti di tengah jalan. Buru2 balik deh ke taksi..tapi puas karena pose2 sudah sukses dijalankan.






4. Museum Cakraningrat





5. Masjid Agung Bangkalan









6. Makam Syaichona Cholil



7. Menara Mercu Suar Pantai Sembilangan
















From Mosque to Mosque

Jumat, 25 Desember 2009

AVATAR (2009)..yang versi 3D




Akhirnya bisa juga nonton Avatar..kebetulan lagi jalan2 di kota Pahlawan..Ternyata XXI Surabaya Town Square menyediakan dua pilihan..mau nonton Avatar yang biasa ada..yang 3D ada juga. Masing2 ada keunggulannya. Klo yang biasa ada text subtitlenya sementara yang 3D tidak...tentu saja sensasi visual yang didapat akan lebih terasa apabila kita menonton yang versi 3D....itu pun mesti antri setelah beli tiket pukul 14.00 dapet yang tayang pukul 18.25

Setelah Sholat Maghrib di basement berjamaah (kayaknya kebanyakan jamaah juga mo nonton juga) semua penonton sudah berjubel di pintu gerbang teater 3. Rupanya perlakuan buat film 3D sedikit berbeda daripada yang biasa..petugas kelihatan hilir mudik mendorong gerobak berisi sejumlah kacamata 3D untuk dibersihkan dan ditata ulang..tentu saja waktu menjadi sedikit lebih molor dari jadwal yang telah ditentukan.



Hore akhirnya duduk juga sambil memakai kacamata 3D...trailer yang diputar sebelum film dimulai adalah Alice in Wonderland yang dibintangi Johny Depp versi 3D. Hohoho..karena baru pertama nonton bioskop versi 3D..rasanya amazing ya...(norak mode on)



Kisah filmnya sendiri tentang seorang eks marinir yang berkursiroda bernama jake Sully (Sam Worthington) yang dipanggil untuk mengikuti sebuah ekspedisi khusus mengeksploitasi sebuah planet asing..Pandora untuk menguras Sumber Daya yang terdapat di sana. Agar lebih bisa membaur dengan penduduk Asli yang disebut Na'vi (biru dan berekor...haha), maka tim tadi melalui program bernama AVATAR...jadi mereka memakai tubuh Na'vi untuk berinteraksi di Pandora sementara tubuh yang Asli tetap berada di markas. Dalam misi tersebut, Jake dapat kembali berjalan dengan Tubuh Na'vi setinggi 3 meter dan belajar untuk bermasyarakat dengan penduduk setempat.

Keadaan menjadi semakin komplek ketika Jake terlibat cinta lokasi dengan Neytiri (Zoe Saldana..yang jadi Uhura di Star Trek) seorang Na'vi cantik putri ketua Suku..(tetap saja berekor dan berhidung runcing..hehe ) sementara Program dari manusia malah akan merugikan penduduk Na'vi.



Dengan visualisasi yang luar biasa,Film terbaru karya Sutaradara James Cameron setelah Titanic (1998) ini menjadi sebuah tolak ukur baru di dunia perfilman.. Teknologi baru yang digunakan menjadi alasan yang jelas bagi James, mengapa film ini begitu lama keluar padahal James sendiri telah menulis naskah ini pada tahun 1994..Budget yang fantastis (kabarnya mencapai hampir 500 juta dollar) membuat pertanyaan bagi banyak kalangan, bagaimana kesuksesan di pasaran?



Bagi saya pribadi, film ini termasuk most entertaining movie 2009...kayaknya duit 50.000 yang keluar sebanding dengan apa yang diperoleh.Sayangnya kacamata 3D nya gak boleh dibawa pulang sebagai souvenir..haha.

"Mas-mas kacamatanya?"pinta mbak2 cantik petugas bioskop ketika saya dengan cuek bebeknya berjalan lurus ke depan pintu Exit sambil berharap mbaknya lupa minta.."O iya mbak, maaf lupa" hihihi :p

Bagaimanapun film ini bukan berdasarkan buku atau remake film terdahulu..jadi mungkin kerja keras tim membuat dunia imajinasi baru dengan seluruh penduduk beserta kebudayaannya (bahkan bahasa kaum Na'vi pun diciptakan khusus oleh ahli bahasa) dari nol serta cerita yang asyik (kayaknya agak mirip Pocahontas ya..) layak mendapat award yang sesuai...Oscar mungkin?


Rihlah ila SURABAYA-MADURA (day 1)



Lost in Soerabaja...

Oi....ini dimana ya? tanya saya agak panik. Kepanikan saya cukup beralasan kali ini. Bagaimana tidak...Jalan-jalan 3 sahabat ini berjalan mengalir tanpa rencana. Pengen ke Surabaya tapi buta arah cuman berbekal peta Surabaya sama laptop berharap semuanya lancar..haha..

Setelah 6 jam berada dalam bis ekonomi berAC PO Mira Klaten-Surabaya, subuh2 kami diturunkan di suatu terminal bis yang kami sendiri pun gak tahu namanya. Berhubung kondektur bisnya sudah memberikan ultimatum bahwa itu adalah pemberhentian terakhir di Surabaya sebelum ke Purbolinggo, kami pun buru2 turun.

Terminal Purbaya. ya..nama itu baru kami ketahui setelah tanya ibu2 warung..berbekal prinsip "banyak bertanya biar gak salah arah" kami memberanikan diri untuk naik angkot ke arah Jl Adityawarman...satu2nya tempat XXI yang saya ketahui dari googling di hp.

ternyata angkot yang kami tumpangi cuman turun dekat Kebun Binatang Surabaya.. (banyak bertanya malah semakin salah arah ternyata...) kami pun berjalan kaki sambil tetap saling bercanda mengingat persuaan kami yang jarang terjadi.




1. Kebun Binatang Surabaya

Pukul 06.00 pagi yang masih sepi, tibalah kami di depan Gerbang Kebun Binatang Surabaya (dikenal juga dengan Wonokromo). di situ terdapat patung ikan Sura dan Buaya bertarung yang menjadi ikon kota Surabaya..(hm..menurut pendapat saya pribadi, patung itu lebih menarik dari Merlion di Singapura :)...dibantu mas2 yang baik (maaf lupa namanya) pose narsis pun dilakukan. darinya info2 tentang tempat wisata Surabaya juga kami peroleh.



Oke...saya udah capek dan lapar. Maka diputuskanlah mencari penginapan dekat situ. Berhubung check in baru diperbolehkan pukul satu siang, maka kami menitipkan ransel kami dan lansung ngacir ke warung terdekat mengingat cacing2 di perut yang sudah bergerak dengan hebohnya.

Soto Lamongan (kali ini bener2 asli di Jawa Timur) yang kami temui langsung tandas. Rasanya hm.. Yummy...(Farah Quinn banget^^) dengan koya yang gurih dijamin bikin mata terbelalak ala Luna Maya di iklan sarimi soto koya..hehe (Jadi inget juga pada adegan Eliana pesen Soto Lamongan pada Azzam di KCB)




Setelah membayar karcis masuk Rp.10.000,- kami pun masuk di kebun binatang yang kabarnya pernah menjadi kebun binatang terlengkap se-Asia Tenggara. berbagai satwa langka yang terdiri dari Mamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces bisa kita lihat. melihat animo pengunjung yang tinggi, Kebun binatang yang dibangun di zaman Belanda pada tahun 1916 ini rasanya bukan sekedar tempat berekreasi lagi, tapi telah berubah fungsi menjadi sarana pendidikan, perlindungan dan pelestarian.. Salah satu contohnya terlihat dari riuhnya anak2 SD yang sedang study tour bersama guru mereka.

Suasana yang rindang dan kebersihan yang cukup terjaga dengan berbagai pepohonan memberi kenyamanan tersendiri bagi pengunjungnya. Khusus untuk Aquarium dan Nocturama (semacam ruangan tempat kotak2 kaca khusus bagi binatang2 malam seperti kelelawar atau kalong), kita harus membayar tiket tambahan sebesar Rp.3.000,-





1. Beruang Madu. 2. Rindangnya pepohonan

3. Kerangka Jerapah 4. Feeding the deer

5. reptile room 6. Aquarium

7. Arapaima gigas ikan air tawar tebesar di dunia (2-3m) 8. Afif dan unta, Mirip?

2. Masjid Al Akbar Surabaya


Tak terasa sudah pukul 10 pagi, kami pun balik ke penginapan untuk mandi (masih belum bisa Check in) Mengingat waktu sholat Jumat sudah dekat, jalan cepat buru-buru nyari angkot D10 ke Masjid Al Akbar dilakukan.

Setengah jam berada dalam angkot (yang jalannya mampu disalib sama sepeda roda tiga anak balita) bersama ibu2 yang sedang curhat tentang utang piutang cukup membuat saya tersenyum simpul sendiri, mengingat dialek dan kosa kata Bahasa Jawa mereka cukup berbeda dengan kami yang "beraliran Solo Jogja"



Akhirnya Masjid Al Akbar Surabaya sudah di depan mata..terletak di Jl Gayung sari, merupakan masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Istiqlal, berdiri di atas tanah seluas 11,2 hektar dengan luas bangunan 28.509 m dan diresmikan pada 10 November 2000 oleh Gus Dur setelah pada 4 Agustus 1995 terjadi peletakan batu pertama oleh Try Sutrisno.

Hati saya sedikit terharu --bombai banget...:)-- mengingat pada April 2009, dalam perjalanan pulang naik pesawat ke Jogja, cuaca buruk terjadi dan pesawat terpaksa landing ke Bandara Juanda Surabaya. Pada waktu landing itulah dari ketinggian udara, saya melihat Masjid Al Akbar dengan warna biru Tosca megah dan mampu membuat saya berbisik... Subhanallah. Dan saya berjanji suatu saat harus Sholat di sana...Pada tanggal 25 Desember 2009, Alhamdulillah impian saya tercapai.




Hujan yang deras membuat kami bertiga tertahan agak lama di sana. Cukup untuk mengikuti tanya jawab Islam dengan Ustadz yang uniknya memakai layar proyektor di beberapa tempat



Beberapa keunikan Masjid Al Akbar Surabaya:

1). Memiliki Mihrab masjid terbesar di Indonesia.



2). Pintu Masuk yang besar dan indah



3). Kubah indah berbentuk setengah telur dengan 1,5 layer dan tinggi sekitar 27 m. untuk materialnya sama dengan Masjid Raya Selangor di Malaysia sedang bahan marmernya sendiri didatangkan dari Lampung (propinsi yang familiar banget). Salah satu tiangnya memiliki tinggi 99 meter.



Saking indahnya masjid ini, di tempat wudlu pun kami berfoto..hihi



3. XXI di Surabaya Town Square

Malamnya dengan naik taksi (setelah dihitung2 sama aja dengan naik angkot), Saya yang memang ngebet nonton Film Avatar 3D, mampu memaksa yang lain untuk nonton juga. Konsep dari Sutos sendiri memeng agak mirip dengan Citos di Jakarta. Ada sebagian tempat yang outdoor.



Lampu lampu cantik dan dekorasi pohon2 cemara menyemarakkan Sutos yang memang bertepatan dengan perayaan hari besar bagi umat Kristen hari itu.





Pulang ke penginapan kami lakukan dengan jalan kaki sejauh 1,5 km sekalian melihat2 suasana kota di malam hari..taman2 yang cantik dengan patung atau air mancur dterangi lampu berwarna menjadi pemandangan yang menarik. Bahkan saya menemukan Toko buku favorit saya dalam perjalanan tersebut... Togamas...toko buku discount yang saya kira hanya ada di Jogja.