Rabu, 09 Oktober 2013

Senin, 07 Oktober 2013

Bali Weekend Getaway : Day 1

Penjor, decoration made out of bamboo and coconut leaves

Saya memilih keberangkatan Jumat sore sekitar pukul 03.00 dari terminal 3 Soekarno Hatta International Airport untuk mengejar sunset di pantai Kute. Kepanikan akibat arus lalu lintas weekend dan antrian mengular di check in counter, dapat  dihindari dengan check in via website. Beberapa maskapai seperti Air asia telah menyediakan fasilitas ini. jadi anda bisa santai melenggang ke lantai atas tempat deretan kursi  untuk menunggu waktu keberangkatan. Jangan lupa persiapkan IDR 40.000 untuk airport charge.

Sembari menunggu waktu keberangkatan, teman saya membeli beberapa cemilan seperti brownies atau roti pisang di circle K sebagai pengganjal perut selama terbang (lebih hemat daripada beli di pesawat). Kalau masih lapar, di dekat pintu masuk ada semacam resto cepat saji ayam goreng yang murah meriah

Jarak tempuh dengan pesawat untuk Jekardah-Bali adalah sekitar satu jam. terdapat perbedaan waktu karena Bali menggunakan WITA yang lebih cepat satu jam dari Jekardah. Saya sendiri memanfaatkan waktu dengan membaca Lonely Planet, kitab wajib pelancong di seluruh dunia. Mungkin buku tersebut cocok dengan turis asing. Bagi saya, buku traveling terbitan lokal seperti penerbit kompas atau elex media komputindo lebih terasa pas dan mengena. Lebih murah lagi dengan browsing saja di tante google. Beres.



Kalau anda tiba tepat waktu, langsung saja keluar bandara menuju Kuta Bali. Blue bird telah melebarkan sayapnya hingga pulau ini sehingga mempermudah kita untuk mendapatkan taksi berargo resmi. Angka di argo menunjukkan 25.000 dalam 20 menit dari kami masuk hingga tiba di kawasan Poppies Lane, tempat wisatawan berburu penginapan murah meriah dan paling strategis karena tinggal ngesot ke pantai Kuta.



Kawasan Poppies Lane sendiri terdiri dari dua jalan, Poppies Lane I dan II. Sepanjang jalan terdapat hotel atau penginapan murah meriah. Tak perlu booking  karena kebanyakan sistem penginapan di sini adalah datang dan bayar sesuai banyak hari inap, langsung aja cari-cari dan tentukan mana yang cocok di kantong. Dengan uang sekitar IDR 150.000 hingga 300.000, anda bisa dapat kamar standar dengan AC, air panas dan TV kabel. Tentu saja ada harga ada rupa. Dari berbagai pilihan yang tersedia, saya dan teman memilih Surfaris Inn di Poppies Lane II sebagai basecamp kami selama di Bali. Kalau menurut anda penginapan hanya digunakan sebagai tempat singgah beberapa jam saja karena alokasi waktu yang tidak mau rugi buat dihabiskan di tempat tidur, pilih saja yang paling ekonomis. Dan jangan lupa perhatikan waktu berkunjung kita. Weekend tentu butuh sedikit perjuangan untuk bersaing dengan turis lain. Apalagi ditambah dengan peak season sekitar Juli-Agustus.

http://surfarisinnbali.com/


Setelah kelar urusan tidur, langkah berikutnya adalah pinjam motor buat transport selama di Bali. Walaupun Bali sudah sangat mendunia sebagai tempat wisata, tapi mengenai alat transportasi umum yang murah dan selalu tersedia cukup memprihatinkan. Memang sih ada semacam busway, tapi daripada membuang waktu dengan ketidakjelasan kapan datang dan kesesuaian rute yang ingin kita tempuh, menyewa motor adalah langkah yang paling cerdas. Selain murah meriah, dengan motor kita bisa menyesuaikan dengan waktu dan tempat yang mau kita tuju. Bahkan bisa selip menyelip diantara kemacetan jalan yang sering terjadi di beberapa spot wisata di kala weekend.

Di sekitar Kuta, banyak sekali terdapat rental motor. Dengan kisaran IDR 60.000, anda bisa memperoleh sewa untuk 24 jam. Harga ini tentu berbeda dengan anda yang berniat untuk sewa motor mingguan misalnya. Kebanyakan motor sewaan di Bali adalah matic. Selalu perhatikan kondisi fisik motor. Kalau anda merasa tidak enak ketika mencoba, minta tukar saja. Karena motor dipakai banyak orang, tidak jarang anda dapat kondisi yang tidak layak seperti motor yang susah digas hingga loyo ketika diajak naik di tanjakan seperti daerah Dreamland misalnya. Bahkan motor matic Yamaha Nouvo yang saya pakai malah apes musti ganti ban dalam karena tak memungkinkan ditambal di jalanan Sanur. Penambahan besi modifikasi untuk membawa papan surfing bagi sebagian motor terasa mengganggu apabila anda memang bukan surfer. Minta dicopot saja.Yang terakhir sebelum anda memutuskan sewa adalah perhatikan kelengkapan STNK dan Helm standar.Oh Iya rata-rata rental motor di sini tutup pukul 07.00 malam, walaupun masih ada satu dua yang buka hingga larut malam.

Oke, motor sudah di tangan dan penginapan sudah kelar. Makan malam dimana kita? Kalau sudah malam begini, cari makan yang paling gampang memang di warung waralaba seperti KFC atau McD. Tapi anda bisa menyambangi food court "Eat and Eat" di Beach Walk Mall yang cuman sepelemparan kerikil dari poppies lane. Food court ini menetapkan sistem deposit dengan kartu sebagai sistem pembayaran. Konsep food court  yang unik dengan atmosfir ala Pasar Cina Peranakan Tempo Doeloe, lengkap dengan pernik-pernik teko, baskom, termos yang jadul punya. Papan nama di counternya pake pintu-pintu eks jaman rumah baheula. Makannya khas Cina peranakan, Singapore, Malaysia dan Indonesia. Ada bakmi kepiting Pontianak yang enak banget. Walaupun harganya sangat Mall, tapi masih reasonable dan worthy.


http://eatandeat.yukmakan.com/default.asp


Waktu memang telah beranjak malam, tapi masih sempat untuk sejenak berkeliling dengan motor seputaran Kuta. Melihat keramaian kehidupan malam di Jalan Legian atau menikmati suara debur ombak di Pantai Kuta gratis selama yang anda mau. Butuh camilan, mampir saja di convenience store terdekat. M Mart buka 24 hours dan banyak dijumpai di Bali

around kuta


https://www.facebook.com/yanyoosyrupwaffles/posts/222132611256330



Rabu, 11 September 2013

Bali Weekend Getaway: Preparation



Tahu kan dengan sebuah pulau di timur Jawa yang menyerupai bentuk burung?. Ya, bagi seorang Indonesian, tentu tak asing dengan pulau dewata yang terkadang disebut juga surga dunia saking indahnya. Tak perlu orang kita deh, Turis dari belahan Eropa nun jauh disana juga mengenal Bali. Bahkan mungkin lebih kenal Bali daripada Indonesia, dan tak tahu kalau Bali bagian dari Indonesia.

Bagi anda yang berdomisili di Jakarta, banyak seribu jalan menuju Bali. Mau darat, laut, udara atau gratisan sekali pun mungkin dilakukan (hitchhiker?). Lalu bagaimana dan seperti apa merencanakan weekend vacation ke Pulau Bali? Mungkin pengalaman saya kemarin bisa sedikit membantu dalam memberikan gambaran, sukur-sukur bisa menjadi tips dan trik selama di Bali.

  1. Langkah yang pertama tentu persiapkan tanggal keberangkatan dan moda transportasi. Semakin lama dari tanggal keberangkatan, tiket keberangkatan dan kembali pesawat atau kereta akan semakin banyak pilihan. Dari Airlines, tarif promo hingga pilihan tempat duduk. Untuk anda yang berburu tiket pesawat, saat ini banyak maskapai penerbangan berbudget rendah yang bisa anda pilih. Seperti Air Asia, atau Tiger Air yang sekarang berafiliasi dengan Mandala. Sayangnya untuk wilayah Indonesia, low budget airlines tersebut sudah mulai menghilangkan pilihan tanpa bagasi yang dapat meminimalisasi harga tiket. Mungkin mereka kapok kali ya dengan tingkah laku kita yang suka mengakali berat beban bawaan di kabin pesawat. Tapi tetap saja website mereka di waktu-waktu tertentu menawarkan promo yang menggiurkan. Masalahnya kalau tanggal berangkat dengan tanggal beli terlalu lama jaraknya, terkadang bisa tidak terlaksana rencana perjalanannya. Ini terutama berlaku bagi anda yang rame-rame beberapa orang ngetrip bareng. Jadi sekali-kali  agak nekad beli untuk jarak dekat bisa dimaklumi, karena terkadang tanpa diduga harga promo atau agak murahan masih tersedia. Yaaah, memang harga tiket tidak bisa diduga kapan datangnya (layaknya cinta sepasang anak manusia #halah)
  2. Dalam perburuan tiket, gadget yang mobile dengan jaringan internet mumpuni sangat diperlukan. Selain memang untuk mencari tiket ke website nya langsung, kita bisa mengikuti perkembangan penawaran2 menarik mereka lewat jejaring media sosial mereka seperti facebook, twitter, path atau instagram. Dan bagi anda yang berencana trip bareng, aplikasi chat seperti whatsapp, we chat, dan line serta kakao talk akan sangat berguna untuk mendiskusikan segala hal. Tanpa bertemu muka bisa merencanakan berbagai hal, tinggal ngumpul waktu keberangkatan di tempat yang ditentukan.
  3. Oke, setelah tiket di tangan, saatnya membuat itenerary plan atau rencana tempat-tempat yang mau dikunjungi selama kurang lebih dua hari dua malam (atau dalam kasus saya dua hari tiga malam). Mr google sangat-lah membantu. Tapi kalau anda kebetulan punya teman yang sudah berpengalaman traveling ke Bali, kenapa tidak minta dia membuat gambaran kasar rencana perjalanan? Tentu saja anda tetap harus rajin browsing ke sana kemari. Semakin sering anda lakukan, anda akan menemukan gambaran lengkap beserta alternatif-alternatif lain sebagai back up.
  4. Persiapkan barang-barang yang anda mau bawa ke dalam tas ransel atau koper. Mengingat perjalanan ini cuman 2-3 hari, ada baiknya kesampingkan koper samsonite anda. Tidak salah sih bawa koper, cuman ransel ukuran sedang akan sangat membantu dalam mobilitas perjalanan. Lagipula akan lebih terlihat muda dan fresh. Perbanyak bahan kaos katun yang nyaman dan menyerap keringat, dan usahakan warna warni yang cerah atau mencolok agar kelihatan bagus dan menarik di foto anda.. Bawa sunblock, minyak kayu putih dan obat pribadi. Celana pendek, kacamata hitam atau sunglasses dan sandal jepit wajib dibawa kalau ke pantai. Barang-barang tersebut memang banyak di Bali, tetapi akan lebih baik kalau anda sudah siap dari awal keberangkatan. Jaket perlu dibawa yaaa.. karena dalam trip ala saya ini kita akan memakai motor dari satu tempat ke tempat yang lain. Pilih yang berwarna putih untuk menolak panas matahari
  5. Setelah semua siap, anda tinggal duduk manis deh menanti waktu keberangkatan. Persiapkan tubuh dengan istirahat cukup dan rajin minum jamu galian singset air putih. Perjalanan nanti akan cukup menguras tenaga. Tubuh yang fit akan memaksimalkan liburan anda


to be continued


Kamis, 13 Juni 2013

Tegal Island, Lampung



Satu lagi destini wisata pantai di Lampung. Bagi yang bosan ke pantai Mutun yang mudah menjadi lautan manusia kala weekend, coba agak menjauh sedikit ke Pantai Ringgung. Walaupun tidak ada arena permainan seperti banana boat layaknya Mutun, tetapi Ringgung menawarkan sensasi lain. Cukup menyewa perahu nelayan dengan tarif negosiable, anda dan teman bisa keliling- keliling sambil menikmati segarnya udara laut. Mau snorkling ke beberapa titik tempat gerombolan iklan berkerumun, atau sekadar jelajah pulau di sebrang, semua terserah anda.

Tempat wisata ini tidak terdapat gerbang wisata yang mencolok. Dari Jalan utama hanya terdapat papan sederhana penanda arah menuju pantai. Telusuri saja jalan setapak dari papan penanda arah tersebut, beberapa












photo: courtesy of @aikkuswanadji please check his ig

btw ini postingan tahun 2013 tetiba masih ada di draft dan kayaknya bagus juga dipost