Selasa, 16 Oktober 2012

Rumah Fatmawati Soekarno




Dapat tugas ke luar kota bisa berarti sekalian jalan-jalan buat saya. Itu pun kalo waktunya tidak habis buat urusan dinas. Seperti Bulan Agustus kemarin, saya dapat surat tugas untuk ikut arisan sosialisasi menggantikan teman. Bukannya sebel tapi saya lumayan excited. Okelah kalo begitu...toh nginep di hotel yang paling bagus se-Bengkulu plus naik pesawat yang terkenal paling gak delay. Tapi teteup di pikiran yang langsung nyantol adalah jalan-jalan plus ketemu sohib yang udah sebulan lama tak jumpa.

Tapi rencana tinggal rencana... Acara demi acara, pertemuan demi pertemuan, padat merayap bak arus lalu lintas Kotabumi Bandung kala weekend. Waah terancam gagal deh list daftar tempat yang mau dikunjungi. Untungnya saya pernah berkunjung ke bumi raflesia ini sebelumnya. Jadi lumayan tahu kalau spot tempat wisatanya cuman seputar dalam kota dan jaraknya cuman sepelemparan kutang batu antara satu dengan yang lainnya.

Lantas, dengan waktu terbatas sore hari sekalian ngabuburit, ke manakah laju mobil pinjaman dari teman dibawa? saya dan rekan memutuskan untuk berwisata sejarah. Tentu saja dalam satu rombongan hanya saya yang lumayan bersemangat memaksa mengajak yang lain. 

Rumah Fatmawati Soekarno adalah tujuan utama sore ini sekalian menunggu beduk maghrib. Yaaah, dulu pas pertama kali berkunjung ke Bengkulu, spot wisata ini terlewat dari daftar kunjungan. Hunian First lady pertama Indonesia ini memang terletak di pusat kota dan gampang ditemukan. Bagaimana tidak? lha wong letaknya berada di jalan Fatmawati dekat dengan bundaran patung kuda di pusat kota. Dan ibarat di Jakarta, Jalan Fatmawati itu bagai Thamrin. Nah...Gedung rumahnya bagaikan Hotel Nikko dari Bundaran HI. Strategis bangget kan? dan cuman 600 meter dari rumah tempat pengasingan Bung Karno pada tahun 1938-1942. Pantes terjadi cinta lokasi..hehe

Lalu ada apa aja di sana? Bagi penyuka sejarah, di rumah ini tersimpan Mesin Jahit alat ibu Fatmawati saat menjahit bendera Sang saka Merah Putih yang berkibar sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Lumayan historik kan si mesin jahit itu... Bangunan rumahnya sendiri sih tipikal rumah panggung yang banyak diketemukan di Sumatera. Dominasi kayu terasa di rumah yang kabarnya replika ini. Selain itu furnitur kayu dan besi seperti dipan, meja rias dan meja tamu tampak masih terpajang. Berbagai foto dan lukisan saat Ibu fatmawati menjadi first lady dan berkunjung ke luar negeri banyak terpajang di semua dinding. yang rada aneh adalah pakaian kebaya dan stelan yang dipajang dengan manekin bertampang bule ala pasar tanah abang. Mbok ya dibikinin patung wax ala madame Tussaud gitu yaa..

Yah..pokoknya jangan lupa berkunjung deh kalo ke Bengkulu..toh kalau tak tertarik dengan wisata sejarah, di sepanjang Jalan Fatmawati ini berderet-deret kios penjual buah tangan khas Bengkulu. Dari jualan khas makanan ringan sampai batik besure' khas daerah setempat walaupun hasil printing pabrik









bonus poto di bawah yaaa...nampang dulu buat bukti pernah kesana..hehe *abaikan muka kusut masai abis seharian dicekoki isi jurnal*


2 komentar:

  1. kok nama kita2 ga disebut sama sekali...ga da fotonya pulak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha...bukankah saya melindungi privasi anda-anda dari paparazzi?

      Hapus