Jumat, 10 Februari 2012

The Hunger Games


picture taken by Galaxy Tab, edited by Pixlr-O-Matic



Pertama tahu buku ini dari tumblr nya Vinca Callista, sang pemilik Dunsa. Dari reviewnya sih sangat menjanjikan. Apalagi setelah baca di Wikipedia, buku ini telah merengkuh beragam penghargaan pada tahun 2008 (wuih telat banget ya tahunya..) Sepertinya menjanjikan nih. Langsung deh ngacir ke Gramedia yang jauhnya 100 km dari kantor tempat saya bekerja.

Sesampainya di Gramedia, celingukan kanan kiri gak nemu nih buku. Bahkan di rak best seller pun tiada. Harapan tinggal di komputer search engine. Ada..., tapi lokasi raknya kosong. Tidak menyerah, saya pun menghubungi petugas..dan finally, i found it behind Percy Jackson series...

Kemudian tibalah fase untuk menikmati sajian dari Suzanne Collins ini. Ternyata benar kalau buku ini sangat berpotensi untuk menghipnotis pembacanya. Kalau tidak saya batasi mungkin bisa habis dalam satu kali baca. Serupa ketika saya melahap ramuan magis dari JK Rowling yang sayangnya telah berakhir itu.

Kisah dalam The Hunger Games mengambil waktu di masa depan, berlokasi di wilayah Amerika Serikat yang sudah tergantikan dengan sebuah negara bernama Panem dengan Capitol sebagai ibukotanya. Dengan 12 distrik wilayah yang masing-masing menghamba sepenuhnya ke Capitol dan terisolasi satu dengan yang lain, penderitaan belum berakhir. Akibat dari pemberontakan di masa lalu, setiap distrik harus mengirim sepasang remaja setiap tahun untuk mengikuti Hunger Games sebagai hukuman. Hunger games adalah sebuah permainan reality show yang mengharuskan setiap peserta saling membunuh dalam suatu lokasi untuk menyisakan satu orang sebagai juaranya.

Adalah Katniss Everdeen, seorang remaja 16 tahun yang hidup di distrik 12. Distrik termiskin di Panem. Ia adalah seorang yatim yang secara ilegal menjadi pemburu hewan di hutan untuk menghidupi adik perempuan dan ibunya. Katniss terpaksa menjadi peserta Hunger Games, menggantikan adiknya yang terpilih. Dimulailah petualangan Katniss untuk bertahan hidup, melawan distrik lain dengan beragam karakter masing-masing peserta yang unik. Belum lagi ia harus menghadapi Peeta Mellark, anak laki-laki pasangan satu distrik yang pernah menyelamatkannya dari kelaparan akut. Apakah ia harus juga membunuhnya?

Suzanne Collins mengemas petualangan Katniss dengan manis. Kita akan ikut alurnya tanpa merasa bosan. Walaupun mengingatkan saya dengan Film Jepang berjudul Battle Royale dan The Condemned, Collins memberikan rasa yang berbeda. Kita akan bisa merasakan apa yang dilalui Katniss, karakter yang sangat manusiawi untuk segala peristiwa yang telah ia lalui dalam hidup. Bagi saya bagian cerita dari peserta lain dalam Hunger Games kurang terexplore, tapi mungkin itu bertujuan untuk lebih fokus terhadap perjuangan Katniss. Salah satu adegan yang sukses membuat saya terharu adalah bagian tentang Rue, gadis termuda yang harus menjadi korban kekejaman aturan Hunger Games. Dan beware kalian penggemar Twilight, ada saingan baru nih tanpa terlihat menye-menye.. Bahkan Stephanie Meyer sendiri terobsesi sama buku ini.

FYI, buku ini akan segera divisualisasikan pada Layar Lebar sekitar Maret 2012 dengan Jennifer Lawrence sebagai bintang utama dan Gary Ross sebagai sutradara. Safe and Sound dari Taylor Swift terpilih sebagai Original Soundtrack.


Judul: The Hunger Games

Pengarang: Suzanne Collins

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (2009)

Halaman: 406 p

Genre: young adult (range pembacanya) / dystopian (dilihat dari pemggambaran kondisi Panem) / science fiction (kecanggihan Capitol mengontrol Hunger games?)

Gramedia Lampung, 6 Februari 2012 finished at Kotabumi 3 days later..



2 komentar: