Senin, 23 Januari 2012

Dunsa : Novel Fantasi Rasa Anak Negeri




Berada di kereta api jurusan Bandar Lampung - Palembang untuk 8 jam bisa membuat bosan setengah mati, apalagi kalau tiada aktifitas selain bengong melihat tetesan hujan di jendela yang berkabut. Teringat akan novel baru dengan sampul berilustrasi menarik, membuat tubuh saya merogoh tas di kabin atas. Suasana remang-remang di gerbong tidak berpengaruh, karena lampu baca portable kecil yang bisa dijepit di buku selalu tersedia di tas. Beberapa saat kemudian saya sudah masuk ke dimensi dunia lain. Dunia menakjubkan bernama Prutopian.

Prutopian adalah dunia fantasi yang diciptakan anak muda berbakat asli Indonesia bernama Vinca Callista. Kita akan diseret untuk mengikuti petualangan Merphilia Dunsa, seorang gadis berusia 17 tahun yang seumur hidupnya hanya tinggal berdua bersama bibinya dan terisolasi di sebuah pondok kecil di Tirai Banir. Pekerjaannya hanyalah melakukan pekerjaan rumah tangga dan belajar beladiri. Satu-satunya jembatan penghubung dengan dunia luar adalah buku-buku yang tersedia di kamarnya, dan semua telah dilahapnya berpuluh kali.

Semua aktifitas monoton itu segera beralih menjadi beban berat karena Merphilia ternyata telah ditakdirkan dalam Kitab Kahrama, untuk menumpas penguasa kegelapan yang telah bangkit dari masa lalu. Lebih mengejutkan lagi ternyata penguasa itu adalah Veruna, sang Ratu Merah. Ibu kandungnya.

Petualangan Merphilia yang melibatkan 4 kerajaan di Prutopian, menjadi asyik untuk diikuti karena Vinca meramunya dengan formula novel fantasi yang komplit. Ia menciptakan hal-hal yang membantu imajinasi pembacanya dengan cukup detail. Dari mata uang sampai binatang-binatang ajaib dengan deskripsi yang meyakinkan. Bahkan peta dunia yang memuat posisi kerajaan Naraniscala, Fatacetta, Ciracindaga, dan Delmorania dilampirkan dalam buku ini. Bingung dengan nama-nama anggota kerajaan serta posisi jabatannya? Silsilah keluarga Istana pun tersedia. Kerajaan Delmorania dengan keeksotisannya menjadi favorit saya. Kita bisa otomatis bernapas dalam air lho..Si putri kecil Aereneve yang kritis pun terpilih menjadi anggota kerajaan yang mencuri perhatian.

Lalu apa bedanya dengan novel sejenis seperti Harry Potter, LOTR, maupun Eragon? Walaupun terdapat kekurangan di sana-sini dalam memoles konflik serta alur cerita, paling tidak Vinca yang masih sangat muda ini (30-04-1989) mampu untuk menjadi pionir dalam genre novel fantasi yang serius di Indonesia. Serius? ya, karena tidak mudah dan cepat dalam membangun segala dunia fantasi yang baru dengan segala pendukungnya. Dibutuhkan khayalan tingkat tinggi untuk mewujudkannya. Ditambah dengan kelebihan Vinca dalam menyisipkan rasa Indonesia dalam karyanya. Sebagai contoh adalah definisi Krakavez, burung yang dikembangbiakkan oleh Kilikayak ini mempunyai ekor panjang yang menyerupai komodo. The one and only in Indonesia, huh?

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Dunsa dapat menjadi serial fantasi baru apabila Vinca mau melanjutkannya. Tentunya kita juga akan bangga apabila sepuluh tahun mendatang, kita mendapati Dunsa menjadi franchise baru dalam dunia entertainment, layaknya JK Rowling dengan Harry Potternya.

Judul : Dunsa

Pengarang : Vinca Callista

Penerbit : Atria

Halaman : 453

Penyunting : Jia Effendi

Harga : IDR 63.000

18 Januari 2012, Gramedia Lampung

2 komentar:

  1. Love Vinca Callista
    #Listeners #Readers Vinca Callista :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ya...keren euy. Thank yaa Lizbooliz mau mampir :)

      Hapus