Rabu, 11 November 2009

Tour de Anyer-Cilegon



Hari Jumat malam tgl 6 November 2009 pukul 09.30 pm adalah waktu yang disepakati oleh kami ber-8 (saya, zainal, bro, yus, anang, ryan, aik, dan aziz) untuk memulai tour de Anyer-Cilegon. kami berangkat dengan akomodasi 5 motor yaitu : Supra, Mega pro, Pulsar, Vixion, dan Tiger --what a great combination..he..he--



Ketika sampai di suatu SPBU di daerah Kalianda, kami rehat sejenak sambil melemaskan pantat yang agak kram...:p sekalian menuntaskan panggilan alam di toilet setempat



Memasuki pelabuhan, kami membayar rupiah sejumlah Rp 28.000,- per motor dan menghabiskan waktu di dek atas. Berhubung agak lelet nih jalannya sang kapal, masing2 anak beraktifitas sendiri2 untuk membunuh waktu.. Ada yang dengerin Ipod, baca Rolling Stone edisi cover Madonna, pose sambil foto narsis gak jelas,..sampai kegiatan klasik...Molor..

Akhirnya kami sampai di tempat singgah kami (saudara di komplek perumahan Krakatau Steel) ketika Adzan Subuh berkumandang.

Sekitar pukul 09.00 pagi, kami berangkat menyusuri jalan legendaris Anyer-Panarukan yang membuat nama Gubernur zaman Hindia Belanda: Daendels menghiasi buku2 mata pelajaran Sejarah Nasional waktu SD hingga SMU. (eh...btw Daendels apa JP Coen sih?..atau jangan2 Rafles lagi..maklum Nilai sejarah dulu agak mengkhawatirkan..he..he)



Dengan begitu banyak pilihan pantai di daerah Anyer, Bro yang telah berpengalaman ke Anyer sebelumnya memutuskan pergi ke pantai yang terletak di ds Bendulu kec Rancalembang..

Gerbang masuknya sih melewati gang senggol gitu saking sempitnya. Gang tersebut diapit oleh hotel mewah. Awalnya sih Geer melihat depan hotel yang keren...ternyata kami cuman lewat doang..he..he (gak papalah...minimal kami udah foto2 dengan background bangunan hotel).

Tiket masuknya murah abis lho...cuman Rp5.000,- per motor...itupun dikelola masyarakat setempat untuk pembangunan Musholla Al Ikhlas di desa tersebut (kok saya sebegitu tahunya?..yah...mengingat kebiasaan saya menyimpan memorabilia traveling-- teman saya menyebutnya suka menyimpan sampah -- info tersebut tercetak di Karcis Tanda Masuk warna Pink di Kertas HVS ukuran 5x20 cm.)








Begitu sampai pantai, saya agak spechless sejenak melihat pemandangan pantainya. Masih bagusan pantai2 di Lampung sih...tapi apa pun kondisinya, saya selalu terbius dengan pemandangan pantai. Apalagi suasana Bangunan Hotel di sepanjang mata memandang belum dapat ditemui di Lampung.

Berhubung sudah gatal merasakan asinnya air pantai, dan setelah nitipin barang bawaan di warung terdekat, kami buru2 langsung bermain air pake papan seluncur sewaan 5ribuan warna-warni. dari mencoba bergaya dan beraksi ala penjaga pantai...sampe perang pasir basah. Kayaknya Masa Kecil Kurang Bahagia adalah ungkapan yang tepat bagi kami ber-8..^^

Rasa capek dan lapar langsung menyerang setelah beberapa jam bermain.. Mie ayam dan kelapa muda yang dipesan langsung ludes tanpa tedeng aling2...bahkan tanpa bersihin badan terlebih dulu..he.he



Kalo mau bawa souvenir, rasanya semua kios menjual kaos souvenir dengan kartun yang lucu plus harga yang terjangkau. Saya sendiri beli celana pendek garis2 biru muda seharga Rp15.000,- (lumayan....kainnya enak buat tidur)






Fasilitas permainan di pantai ini standar pantai2 lain sih. Ada ATV, Banana boat, atau kalo iseng nyoba motor air (istilah yang diberikan oleh seorang teman saya di Magelang)






Anda khawatir terjadi sesuatu yang tidak diharapkan ketika asyik bermain di pantai? Tim SAR yang berseragam Oranye Hitam siap siaga selalu untuk membantu. bahkan kami dizinkan untuk mandi di kantornya. sholat pun kami lakukan di Atapnya yang juga berfungsi sebagai gardu pandang. Sayangnya personil SAR layaknya artis2 Baywatch tidak kami temukan. Mungkin kalo ada malah gak pulang ya..:O --pikiran kotor kudu dicuci mode on--



Motor dijejer sebelum pulang...kami pun berpose sebagai bukti bahwa tagline "Anak rantau di Metro was here" telah tertera di tanah dan air Pantai anyer.





Pulang dari pantai kok masih Laper? Rumah makan Asmawi di tengah perjalanan balik ke Cilegon menjadi saksi kerakusan kami.. Sate Kambing, bebek dan ayam merupakan menu yang dipesan.. Selain itu tersedia Sate kerbau dan sate ati...

Sore menjelang malam, perjalanan dilanjutkan untuk menjelajahi Kota Cilegon. Kota yang mengandalkan Industri sebagai sektor unggulan ini sebenarnya cuman membutuhkan waktu 15 menit untuk mengitari kotanya.. kami memilih Cilegon 21 di ramayana untuk memulihkan tenaga sekalian istirahat setelah seharian bermain di pantai..Saya sampai tertidur di sofa bioskop. Entah karena kecapekan atau karena boring dengan jeleknya film "Perjaka Terak***" (Gila rasanya sayang banget ngamburin 8 tiket... Tahu gitu mending "Serigala Terakhir" atau lihat Wulan Guritno di "Ruma Maida" deh)




Malam mingguan kami habiskan di Palm Hills..suatu kawasan perumahan perbukitan yang terletak dekat Krakatau Steel yang jadi tempat gaul dan hang out anak muda di Cilegon. View langit malam dengan kerlap-kerlip lampu perkotaan Cilegon di kejauhan membuat tempat ini istimewa. Tempat gaulnya sendiri seperti food Court di tempat terbuka. berbagai makanan dan minuman yang tertera di belasan lembar menu tersedia di meja.Kalo kita mau pesan kita tinggal mengacungkan menu..pelayan di gerai yang menunya kita angkat langsung buru2 datang...(he..he heran juga dengan kecepatan mereka mengenal menu mereka masing2)

Banana split, blueberry pancake atau beragam juice adalah contoh menu yang tersedia...Salah satu menu unik lainnya adalah Shisa...Rokok ala Arab yang dicoba dipesan oleh Yus dengan aroma bubble gum..Apel, melon, dan capucino adalah aroma unik lain yang saya ingat..Shisa cukup anda tebus dengan harga Rp20.000,-. (Jadi ingat punya Shisa oleh2 dari Mesir di rumah...selama ini cuman jadi pajangan di kamar tamu tanpa tahu cara pemakaiannya)



Hari Minggu pagi kami memutuskan untuk kembali ke Metro tercinta...sebelum menyebrang ke Sumatera, Pemandangan di sekitar pelabuhan Merak mampu membuat kamera2 saku menjalankan aksinya untuk memuaskan hasrat narsis empunya..:P



Dalam penyebrangan di Selat Sunda, Ruang AC Rp 4.000,-menyejukkan dan menghibur dengan tayangan Mission Imposible di stasiun HBO...(Jarang2 nih...biasanya drama kolosal zaman Susanna Menjadi langganan).. Sambil nonton, pop mie dan Indocafe menemani perut yang sering keroncongan padahal udah sarapan bubur ayam. Mulut agak ingin misuh2 setelah mengeluarkan Rp.30.000,- untuk 2 pop mie, satu kopi dan satu aqua gelasan...Gimana tidak? Aqua gelasan dengan harga 4 lembar seribuan....--mikir2 lagi lain kali--




Sebelum kapal merapat di Bakauheni, bergaya dulu ala Leonardo di Caprio di Titanic...



Touring pake motor kali ini diakhiri dengan melewati jalan lintas timur (duh saking sepinya berasa di jalan tol)...Glompong 005 adalah rumah makan di Way Kambas yang kami singgahi...rasanya waktu berlalu begitu cepat...

Alhamdulillah pukul 05.00 sore kami tiba dengan selamat di Metro dan siap untuk kembali menjalani hari untuk bekerja kembali setelah otak kembali fresh dengan perjalanan 2 hari yang menyenangkan.

Notes: to Pakde Dur sekeluarga, thanks for everything....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar