Rabu, 03 Juni 2009

Museumku sayang Museumku malang




inside the musee



outside the musee

Pernahkah anda ke museum?hm...denger kata yang satu itu sepertinya bukan tempat favorit bagi kebanyakan orang...tapi tidak bagi saya..Sejak kecil suka sekali ke museum..tepatnya dipaksa suka kali ya :-)..Bagi sebagian besar orangtua mungkin hang out ke mall menjadi pilihan utama untuk berekreasi..tapi hal itu tidak berlaku bagi orangtua saya..mereka seringkali mengajak ke tempat-tempat yang mengandung nilai historis...ya sebangsa candi, situs, keraton dan tentu museum...Jadi bukan hal yang aneh kalau saya pengen banget ke museum satu2nya di propinsi sekarang saya berada ini...Tentu Museum Lampung...

Karena nggak pernah punya waktu dan kesempatan untuk berkunjung ke tempat idaman itu,..maka di suatu siang yang cerah saya berusaha membuat schedule ke sana(..halah) dan berhasil mengajak (tepatnya memaksa..he..) 4 orang teman ke sana.Awalnya mereka nggak tahu kalo mau diajak ke sana...dengan sedikit rayuan plus merajuk...akhirnya sampailah di sana...

Hm..kesan awal sih museum itu oke2aja depannya.Menginjak bagian dalam agak terasa bau..dan kotor..Yah kayaknya mimpi kali ya kalo membayangkan kondisinya seperti musee du louvre di Paris France yang ngetop berkat film Da Vinci Code dan lukisan termahsyur Monalisa-nya atau museum yang populer di dunia yang juga menyimpan patung lilin pebulutangkis legendaris Rudy Hartono di Inggris..(hayo tebak di mana dan apa nama museumnya)...Sepertinya itulah PR kita di sini untuk lebih profesional dalam pengelolaan sejarah...kalo bukan kita siapa lagii..(iklan caleg banget ya..he..) Mungkin kita musti mencontoh negara maju seperti Jepang dan Amerika Serikat yang menjadi agenda wajib bagi anak2 untuk berkunjung..Hal tersebut didukung dengan museum yang menarik dengan display interaktif serta prasarana yang bersih dan terawat dan tak lupa dengan teknologi mutakhir dan sistem pengamanan yang canggih..

Masuk ke dalam Museum Lampung..kita akan mendapati loket tiket masuk di sebelah kiri.Pada siang itu kami dilayani seorang ibu yang terlihat ikhlas dalam menjalani tugasnya...salut juga ya...dengan ramahnya ibu itu melayani dengan harga tiket Rp.2.500,- per orang...(wah...dibandingin dengan harga makan pagi nasi uduk di teh sum aja masih kalah..) Tour kami kali ini dimulai dengan adanya diorama binatang2 khas lampung yang diawetkan. Saat itu kesan spooky begitu enjalar mengingat kami ber5 adalah satu2nya kelompok di ruangan itu..Kemudian dilanjutkan dengan beragam tengkorak dan informasi tentang potensi alam yang berada di Lampung..ada juga arca batu yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya..(Kalo gak salah ya..he..)...melihat hal ini saya jadi teringat kisah arca batu di Museum Radya Pustaka Solo yang dipalsuin dan mo dikirim ke luar negeri...Tuh orang asing aja menginginkan dan care dengan benda budaya kita..mungkin usaha kita mempertahankan dan menjaga belum cukup ya..baru deh setelah kebudayaan asli kita diklaim negara lain...kita heboh...(like batik, keris and Reog)..PR tambahan lagi nih buat kita semua yang mengaku cinta bangsa dan tanah air kebanggan kita ini

Museum ini terdiri dari dua lantai. Kalo lantai pertama lebih ke budaya alam dan zaman prasejarah...maka lantai 2 berisi kebudayaan masyarakat Lampung yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari seperti tekstil dan pelaminan pengantin serta baju adat....Overall i'm so excited ngeliat semuanya...gak tahu deh dengan ke4 teman ajaib saya (ada Toso yang skeptis dan easy going, terus ada Raden yang childish but always happy, kemudian ada Diyono yang terlihat paling keren dengan kacamata item kerennya...apa maksudnya coba..di dalem ruangan gitu makenya dan last but not least ada Aprian the innocent one....luv u guys.)

Tak lupa kami narsis bentar di halaman museum yang terpajang sebuah rumah adat tradisional Lampung dan sebuah Bola besi raksasa..Apapun keadaanya, museum ini adalah salah satu museum terbaik yang dimiliki oleh Indonesia...come and visit at Jl H Zainal Abidin Pagar Alam No 64 Gedong meneng Bandar Lampung or browse at www.museumlampung.org



1 komentar: