Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya mengunjungi candi indah yang dibangun oleh Rakai Pikatan pada abad 9 M ini. Dulu, ayah saya -yang gemar mengajak anak-anaknya jalan akhir pekan- pernah mengajak saya dan saudara berkunjung ke sini. Walau pun terletak di kota Klaten tercinta dan masih sekota, lokasi candi ini agak masuk ke dalam dari jalan utama Jogja-Solo. Tepatnya dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten. Nggak susah kok nemu lokasinya...tinggal melaju ke arah utara dari Candi Prambanan, sekitar 1 KM, sampai deh..nanya orang sekitar juga semua tahu.
Kompleks Candi Plaosan dibagi menjadi dua yaitu Plaosan Lor dan Plaosan Kidul dan dipisahkan jalan aspal dan berjarak sekitar 100 m. Katanya sih dari udara bentuk persegi dari kedua komplek tersebut sama, makanya disebut candi kembar.
Bagi saya pribadi, Plaosan Lor memang lebih menarik. Selain terlihat mencolok dengan persawahan di sekitarnya, juga memiliki fisik bangunan yang realatif lebih utuh dibanding dengan Plaosan Kidul yang juga terletak di pemukiman penduduk sehingga semakin menenggelamkan keindahannya.
Plaosan Lor sendiri memiliki dua candi utama. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Budha. Padahal lokasinya dekat dengan candi Prambanan yang dikenal sebagai Candi Hindu yang sangat cantik dan Termahsyur itu yaa. Tapi arsitektur keseluruhan Candi Zaman Kerajaan Medang atau Mataram Kuno merupakan perpaduan antara Hindu dan Budha
Bagian utara dari Candi Plaosan Lor dipenuhi relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita. Beda dengan bagian selatan yang ditaburi dengan relief kelelakian. Dan jangan khawatir, secara kasat mata keduanya mempunyai bentuk serupa dan sama-sama dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga terdapat parit buatan . Jadi buat anda yang ingin bebas berekspresi memotret bisa memilih salah satu candi yang relatif lebih sepi dari pengunjung. Tapi kalau dibandingkan Prambanan yang selalu kebanjiran wisatawan, Plaosan sangat sepi. dan relatif bersih dan tertata rapi dibanding Candi Kalasan. Bagi yang mau postwedding shoot atau foto-foto cover album, dijamin akan memberikan nuansa kuno yang artistik :) . Selain Candi utama, pada bagian utara komplek terdapat selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis yang sayang anda lewatkan.
Hijaber's Style with Dian Pelangi Fans :)
Berapa Harga tiket masuk? Ketika saya berkunjung disana, sedang diadakan renovasi di beberapa bagian candi sehingga terkesan kurang welcome dengan turis. Selain tak ada loket masuk yang jelas, minim sekali dengan pusat informasi mengenai candi. Jadi tak ada kejelasan mengenai loket masuk. Hanya ada semacam petugas berbaju satpam yang meminta uang Rp.5000,- seorang. Itu pun kelihatan tidak resmi dengan tidak adanya tiket masuk dalam lembaran kertas. Parkir tersedia di dekat candi arah jalan ke Plosan Kidul. Jangan kaget dengan adanya ibu-ibu yang mendadak muncul ketika anda mau pergi meninggalkan lokasi dan meminta parkir sebesar Rp.5.000,- Kali ini ada bukti parkir secarik kertas, walaupun tidak resmi kelihatannya
Semoga dengan adanya renovasi yang sedang terjadi, membuat mahakarya budaya mataram kuno ini semakin baik dan terpelihara ke depannya.
sumber info: Wikipedia
dulu kayake pas aku ke situ ada tikete, bi
BalasHapustapi lupa deh berapaan
hihihi
pas ke sana lagi renovasi. jadi gak diperhatiin tiket masuknya.
Hapus